Konferensi Medicalholodeck 2025

Mata, jantung, VR: Menjelajahi perencanaan bedah dalam VR di LHCH

Seiring pencitraan medis menjadi lebih mudah diakses melalui perangkat seluler dan layar datar, semakin ditekankan kenyamanan dan kecepatan. Namun, Dr. Laurence Tidbury, Pemimpin Sistem TI Riset di Liverpool Heart and Chest Hospital NHS Foundation Trust, berpendapat bahwa sesuatu yang penting hilang dalam proses ini: persepsi kedalaman yang sebenarnya.

Dasar akademis Dr. Tidbury terletak pada ortoptik dan penelitian penglihatan, dengan fokus pada bagaimana otak memproses persepsi kedalaman – bahkan pada individu yang secara teknis buta stereo. Karya awalnya mengeksplorasi mekanisme visual alternatif, seperti gerakan dan petunjuk monokular, yang masih dapat menghasilkan sensasi kedalaman yang kuat. Wawasan ini membawanya pada minat yang lebih luas tentang bagaimana klinisi memahami anatomi kompleks dari data pencitraan – dan bagaimana persepsi tersebut dapat ditingkatkan menggunakan alat imersif.

Menghidupkan pencitraan medis dengan VR

Di Liverpool Heart and Chest Hospital, Dr. Tidbury menerapkan Medicalholodeck, sebuah platform VR stereoskopik untuk memvisualisasikan data DICOM dan model anatomi 3D. Teknologi ini memungkinkan klinisi melihat pemindaian dalam lingkungan yang sepenuhnya imersif – melihat anatomi tidak hanya dalam tiga dimensi, tetapi dengan kesetiaan spasial yang mencerminkan persepsi nyata.

Laurence Tidbury

Dr Laurence Tidbury adalah Pemimpin Sistem TI Riset di Liverpool Heart and Chest Hospital NHS Foundation Trust, Inggris. Dengan gelar PhD di Ilmu Penglihatan dan latar belakang dalam Ortopik, pekerjaannya menjembatani penelitian klinis dan teknologi, berfokus pada persepsi visual dan pencitraan medis.

Ia menggunakan alat realitas virtual seperti Medicalholodeck untuk meningkatkan visualisasi 3D anatomi pasien, mendukung perencanaan bedah dan meningkatkan hasil klinis melalui tampilan imersif dan stereoskopik.

Kasus jantung: model virtual vs. pencetakan 3D

Dalam satu kasus bedah jantung, seorang pasien dengan kelainan langka ventrikel tunggal dan dextrocardia memerlukan model 3D untuk merencanakan prosedur. Namun biaya pencetakan 3D (sekitar £1.700) menjadi hambatan.

Sebagai gantinya, Dr. Tidbury menyiapkan model berbasis VR menggunakan Medicalholodeck. Tim dapat menjelajahi jantung secara virtual, memperoleh pemahaman anatomi yang sama tanpa penundaan logistik atau biaya tambahan. Pendekatan ini terbukti tidak hanya hemat biaya tetapi juga bernilai klinis.

Saat persepsi kedalaman mengubah rencana

Contoh penting lainnya berasal dari anestesiologi. Seorang pasien dengan anatomi trakea yang sulit memerlukan pendekatan intubasi yang disesuaikan. Menggunakan data CT, Dr Tidbury membuat model virtual saluran napas. Saat dilihat dalam VR, ahli anestesi dapat menilai dengan jelas kelokan, penyempitan, dan orientasi spasial - detail yang sulit ditafsirkan hanya dari irisan aksial. Jenis penayangan imersif ini membantu menyusun strategi klinis, mengurangi risiko, dan meningkatkan kepercayaan prosedural.

Lebih dari sekadar gimmick: Suatu keharusan klinis

Meskipun pencitraan 2D menawarkan kenyamanan, ia juga menghadirkan keterbatasan perseptual. Layar datar sangat bergantung pada isyarat kedalaman monokular dan dapat menciptakan konflik visual saat dilihat dengan kedua mata. Sebaliknya, tampilan stereoskopik memberi setiap mata perspektif unik - sesuai dengan cara otak secara alami menafsirkan kedalaman dan hubungan spasial.

Dr. Tidbury membagikan satu kasus di mana visualisasi stereoskopik menyebabkan perubahan kritis dalam perencanaan bedah. Seorang konsultan, setelah meninjau model VR jaringan jantung yang terkalsifikasi, menyadari bahwa orientasinya berbeda dari yang diasumsikan sebelumnya. Jika rencana awal diikuti, hal itu bisa saja menyebabkan komplikasi yang tidak dapat dipulihkan.

Menuju layanan pencitraan formal

Berdasarkan keberhasilan ini, Dr. Tidbury sedang berupaya membangun layanan tinjauan pencitraan formal berbasis VR di dalam Trust. Tujuannya adalah mengintegrasikan tampilan imersif ke dalam alur kerja klinis rutin, terutama untuk kasus kardiotoraks kompleks dan perencanaan pra-operasi. Bagi Dr. Tidbury, ini bukan tentang kebaruan, melainkan tentang memberikan alat perseptual yang dibutuhkan klinisi untuk membuat keputusan yang lebih tepat.

Kesimpulan: Sebuah alasan untuk pencitraan imersif

Pekerjaan Dr. Tidbury menyoroti pelajaran penting: teknologi harus selaras dengan cara kerja otak. Melihat stereoskopik - terutama dalam realitas virtual - melakukan hal itu. Dengan menyediakan cara yang lebih natural dan imersif untuk menafsirkan gambar medis, hal ini meningkatkan pemahaman anatomi, mendukung pengambilan keputusan, dan dalam beberapa kasus, berdampak langsung pada hasil pasien.

Seiring dengan semakin matangnya teknologi imersif, perannya dalam kedokteran akan semakin berkembang. Pengalaman Dr. Tidbury menunjukkan bahwa pencitraan stereoskopik tidak hanya bermanfaat - tetapi juga menjadi sangat penting.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi info@medicalholodeck.com